Peran Ilmu Psikologi dalam Mencapai Kesejahteraan Mental sebagai Bagian dari SDGs

Di era modern ini, isu kesehatan dan kesejahteraan menjadi semakin penting di tengah berbagai tantangan global yang kompleks. Salah satu upaya untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui Sustainable Development Goals (SDGs), sebuah inisiatif global yang mencakup 17 tujuan, salah satunya adalah SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan. Di dalam SDG 3, kesejahteraan mental diakui sebagai komponen penting yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Di sinilah peran psikologi menjadi sangat krusial. Sebagai disiplin ilmu yang memahami dan mengintervensi berbagai aspek kesejahteraan mental, psikologi memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan tujuan-tujuan SDGs. Melalui pendekatan yang holistik dan beretika, ilmu psikologi tidak hanya berperan dalam penyembuhan, tetapi juga dalam pencegahan dan promosi kesehatan mental, yang semuanya esensial dalam mencapai kesejahteraan global.

Kesejahteraan mental adalah bagian integral dari kesehatan yang tidak dapat diabaikan. Dalam konteks ilmu psikologi, kesejahteraan mental dipahami secara menyeluruh dan mencakup berbagai aspek seperti kondisi emosional, kemampuan untuk mengatasi stres, serta kualitas hubungan sosial. Ilmu psikologi juga menawarkan pendekatan yang menyeluruh dalam menangani isu ini, dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, mulai dari pengalaman masa kecil, lingkungan sosial, hingga kondisi fisik seseorang. Pendekatan ini memungkinkan psikolog untuk tidak hanya fokus pada pengobatan masalah mental, tetapi juga pada pencegahan dan promosi kesehatan mental, sehingga individu dapat mencapai kesejahteraan yang optimal dalam jangka panjang.

Selain itu, profesionalisme merupakan aspek penting dalam praktik psikologi yang memastikan bahwa layanan kesehatan mental diberikan dengan standar tertinggi. Seorang psikolog yang profesional tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, tetapi juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan berkelanjutan dan penerapan metode berbasis bukti. Sikap profesional ini memungkinkan psikolog untuk memberikan intervensi yang efektif dan bertanggung jawab, yang tidak hanya membantu individu dalam jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan mental jangka panjang. Dalam konteks SDGs, profesionalisme memastikan bahwa upaya mencapai kesehatan mental yang berkelanjutan dilakukan dengan cara yang etis dan efisien, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

Maka, dapat disimpulkan bahwa peran psikologi dalam mencapai kesejahteraan mental sebagai bagian dari SDGs tidak dapat diabaikan. Dengan mengedepankan pendekatan yang menyeluruh, integritas, dan profesionalisme, ilmu psikologi mampu memberikan kontribusi nyata dalam upaya global untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Penting bagi kita semua, baik sebagai akademisi, praktisi, maupun anggota masyarakat, untuk terus mendukung dan mengintegrasikan prinsip-prinsip ilmu psikologi dalam berbagai aspek kehidupan, guna menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera. Hanya dengan kolaborasi yang erat antara disiplin ilmu psikologi dan inisiatif global seperti SDGs, kita dapat mewujudkan dunia di mana kesejahteraan mental menjadi hak yang terjangkau dan terlindungi bagi setiap individu. (AN)

 

 

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

14-16

Agustus

Penerimaan Mahasiswa Baru

15

Agustus

Workshop Mengembangkan Potensi Gen Z dan Alpha: Tantangan dan Peluang di Era Digital

17

Agustus

HUT RI Ke-79

19

Agustus

Awal perkuliahan semester ganjil 2024/2025

14

September

Sarasehan 2024

27-28

September

Prof. Constance Vissers: Kuliah Umum Neuropsychology of Developmental Language
Disorder