Transisi dari Libur ke Kuliah: Cerita Mahasiswa Psikologi UNTAR

Setelah jeda beberapa hari untuk libur Lebaran dan cuti bersama, aktivitas kampus kembali berjalan seperti biasa. Suasana Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara pagi itu terasa sedikit berbeda. Lebih santai, lebih hangat, dan dipenuhi dengan sapaan “lama tak jumpa” antar teman dan dosen. Meskipun tidak semua merayakan Lebaran, masa libur ini menjadi momen rehat yang dimanfaatkan banyak mahasiswa untuk pulang ke rumah, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau sekadar menenangkan diri dari rutinitas akademik. Maka tak heran apabila hari pertama kembali ke kelas dipenuhi dengan cerita-cerita ringan, wajah-wajah yang masih terasa libur, serta semangat yang perlahan mulai dibangun kembali.

.

Angeli, mahasiswi Psikologi angkatan 2024, membagikan pengalamannya mengenai bagaimana ia menjalani hari pertamanya kembali ke kampus. Ia mengungkapkan bahwa suasana hatinya terasa campur aduk. “Senang, tetapi ada sedihnya juga,” ujarnya. Rasa senang muncul dari antusiasme untuk bertemu kembali dengan teman-teman dan memulai rutinitas kampus, sementara rasa sedih lebih karena harus mengakhiri waktu bersama keluarga.

Pada hari pertama perkuliahan, Angeli mengikuti mata kuliah Statistika. Meskipun tergolong sebagai mata kuliah yang cukup berat, proses belajar di kelas berlangsung menyenangkan berkat metode pengajaran dosen yang komunikatif dan menghibur. Sebelum memulai perkuliahan, ia juga menyempatkan diri untuk menghadiri latihan lomba bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Psychodynamic, menunjukkan komitmennya terhadap kegiatan organisasi di luar akademik.

Salah satu hal yang paling ia rindukan selama libur Lebaran adalah makanan di kantin kampus. Menurutnya, kantin merupakan tempat yang menyenangkan untuk makan bersama teman-teman di sela-sela aktivitas kuliah. Meski sudah kembali ke kampus, ia mengamati bahwa suasana kelas pada hari pertama masih cukup sepi, kemungkinan karena belum semua mahasiswa kembali dari kampung halaman. Selama masa libur, Angeli lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan sempat melakukan perjalanan ke Medan untuk bersilaturahmi dengan keluarga besarnya.

Ketika ditanya mengenai hal yang membuatnya bersemangat kembali ke kampus, ia menyebut rutinitas harian, bertemu teman-teman, dan makan bersama di kantin sebagai faktor-faktor yang memotivasinya. Ia juga menyampaikan bahwa membangkitkan semangat belajar pasca liburan bukanlah hal yang sulit baginya. Namun demikian, ia mengakui masih membawa satu kebiasaan dari masa liburan, yaitu begadang.

Meskipun hari pertama kuliah sering kali menjadi masa penyesuaian, Angeli merasa bersyukur karena perjalanan menuju kampus berjalan lancar tanpa kemacetan. Menurutnya, hal tersebut memberikan dampak positif terhadap suasana hati dan kesiapan menjalani aktivitas perkuliahan. Ketika diminta untuk menggambarkan hari pertamanya dengan satu kata, ia memilih kata “semangat.” Hari pertama kuliah menurutnya adalah momen untuk kembali fokus pada kegiatan akademik dan menjalin interaksi dengan teman-teman.

Bagi mahasiswa Psikologi, momen transisi seperti ini sebenarnya menjadi kesempatan yang menarik untuk memahami diri sendiri. Apakah mudah atau sulit kembali ke ritme belajar? Apa saja emosi yang muncul ketika libur usai? Bahkan hal-hal sederhana seperti rasa malas atau semangat yang naik-turun bisa menjadi bahan refleksi kecil yang bermanfaat.

Kehidupan kampus pun perlahan kembali berjalan. Jadwal perkuliahan mulai tertata kembali, diskusi kelompok dimulai, dan target-target akademik mulai disusun ulang. Tidak ada keharusan untuk langsung terburu-buru; yang terpenting adalah mulai melangkah kembali, meskipun secara perlahan. Selamat kembali ke kampus! Apa pun yang kamu rasakan hari ini, itu valid. Ambil waktu, atur ritme, dan tetap jaga semangatmu. NS/SM

 

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

15

Mei

Pelantikan Psikolog Angkatan ke-38

16

Mei

Workshop “A to Z Preparation on Research and Publication”