Pada Senin, 11 Agustus 2025, Fakultas Psikologi (F.Psi.) Universitas Tarumanagara (UNTAR) menyelenggarakan Lokakarya Metode Pembelajaran Humaniora bagi Para Dosen. Acara dengan tema “Pembelajaran Humaniora: Mewujudkan Generasi Unggul, Berkualitas, dan Berwawasan Global” ini dilaksanakan di Ruang K.306, Gedung K Lantai 3, Kampus I UNTAR pada pukul 08.30–12.30.
Lokakarya ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman dengan materi yang beragam. Narasumber pertama, Bapak Dr. Haryatmoko, SJ selaku Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia membawakan materi “Etika Publik dan Pembumian Nilai-nilai Pancasila”. Narasumber kedua, Ibu Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr., Dosen Pancasila dan Kewarganegaraan Institut Pertanian Bogor, membahas “Pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”. Sedangkan narasumber ketiga, Bapak Prof. Dr. Rasji, S.H., M.H. dari Universitas Tarumanagara mengangkat topik “Membumikan Keadilan Sosial melalui Penegakan Hukum”.
Acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC), Ibu dr. Yoanita Widjaja, M.Pd.Ked., Ketua Program Studi Kedokteran UNTAR. Setelah pembukaan, kata sambutan disampaikan oleh Bapak Dr. Raja Oloan Tumanggor selaku Ketua Pelaksana dan Ibu Sri Tiatri, Ph.D., Psikolog selalu Dekan Fakultas Psikologi. Keduanya mengapresiasi kehadiran ketiga narasumber dan mengharapkan acara berjalan dengan lancar dan bermanfaat. Rektor UNTAR, Bapak Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., turut memberikan sambutan, beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan diskusi terkait pembelajaran humaniora di lingkungan UNTAR.
Setelah rangkaian sambutan selesai disampaikan, acara dilanjutkan dengan sesi seminar yang dipandu oleh moderator, Bapak Bonar Hutapea, S.Psi., M.Psi. Beliau membuka sesi dengan menyampaikan harapannya agar seminar ini berlangsung santai dan interaktif, menyerupai sarasehan. Selain itu, beliau menyoroti karakter generasi Z yang cenderung cepat berpindah perhatian dan sering terpapar dunia digital, sekaligus mengapresiasi kehadiran para narasumber.
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Haryatmoko, SJ, yang membuka dengan penjelasan tentang perbedaan antara etika dan etiket serta perbedaan antara etika publik dan etika hukum. Beliau menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan integritas dalam pelayanan publik. Selain itu, beliau juga menggarisbawahi perlunya refleksi dalam pendidikan humaniora dan menjelaskan bahwa nilai-nilai abstrak dapat dijadikan indikator konkret dalam menyelesaikan masalah sosial. Sebagai metode pembelajaran, beliau memperkenalkan logika abduksi, yaitu pendekatan berpikir yang berbeda dari logika deduksi dan induksi dengan tahapan fakta, pengamatan, hipotesis, evaluasi, dan kesimpulan. Beliau juga memberikan contoh penerapannya dalam pembelajaran Pancasila.
Setelah itu, giliran Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr. yang membahas pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan tinggi. Beliau menjelaskan bahwa mata kuliah ini wajib diberikan sesuai Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 dengan tujuan membentuk generasi unggul berwawasan global melalui nilai-nilai dasar Pancasila. Dalam paparannya, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menjadi fokus pengembangan. Beliau juga mengangkat isu kontemporer seperti etika digital, hoaks, kecerdasan buatan, kewarganegaraan global, perubahan iklim, kesetaraan sosial, kesehatan mental, demokrasi, serta tantangan multikulturalisme.
Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Rasji, S.H., M.H. yang mengawali dengan gambaran bahwa keadilan sosial di Indonesia saat ini masih berupa cita-cita yang belum sepenuhnya terealisasi. Beliau menyoroti ketimpangan sosial nyata mulai dari perbedaan kondisi ekonomi hingga situasi masyarakat yang kurang mendapat perhatian. Menurut beliau, keadilan berarti menempatkan hak dan kewajiban pada posisi yang tepat, mengacu pada konsep Aristoteles tentang keadilan kumulatif dan distributif. Beliau juga menegaskan pentingnya kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum. Kesimpulan dari pemaparan beliau adalah membumikan keadilan sosial berarti mewujudkan keadilan nyata yang dirasakan masyarakat melalui ketaatan dan tanggung jawab terhadap hukum.
Setelah ketiga narasumber menyampaikan materi, sesi seminar ditutup oleh moderator. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan memberikan ringkasan singkat mengenai pokok-pokok materi yang telah dipaparkan. Kemudian, Ibu Sri Tiatri, Ph.D., Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi, menyerahkan kenang-kenangan kepada para narasumber sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam lokakarya ini. Berikutnya, acara ditutup oleh MC yang menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para dosen dalam mengajar mata kuliah humaniora. Beliau pun mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi semua peserta serta berharap ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dengan baik di lingkungan F.Psi. UNTAR. (AP)