Pendekatan Ilmu Psikologi dalam Mendukung SDG 4: Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 mencakup 17 tujuan global yang dirancang untuk memastikan kesejahteraan semua orang pada tahun 2030. Salah satu tujuan penting dalam SDGs ini adalah SDG 4 yang berfokus pada menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua orang. SDG 4 ingin memastikan bahwa setiap individu, di manapun mereka berada, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari akses ke sekolah, kualitas pengajaran, hingga relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.

Target-target spesifik dari SDG 4 meliputi peningkatan angka partisipasi pendidikan, terutama bagi anak-anak dan perempuan agar mereka menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, SDG 4 menitikberatkan pada kualitas pembelajaran, memastikan semua siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan modern. Target lainnya adalah penyediaan fasilitas pendidikan yang aman, inklusif, dan efektif, serta peningkatan jumlah guru berkualitas yang terlatih dengan baik. Dalam konteks ini, psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia dapat memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan efektivitas dan inklusivitas pendidikan, mendukung tujuan SDG 4 untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik dan merata bagi semua.

Psikologi memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan mental siswa dan guru. Khususnya keterkaitannya dengan bidang psikologi positif, menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan emosional dan sosial siswa dapat meningkatkan motivasi belajar, kepuasan sekolah, dan prestasi akademis. Program intervensi seperti pelatihan mindfulness atau kesadaran diri, dukungan emosional, dan konseling sekolah dapat membantu siswa mengelola stres, mengembangkan ketahanan, dan merasa lebih terhubung dengan teman sebaya.

Psikologi juga memberikan wawasan mengenai upaya mendukung guru dalam peran mereka yang kompleks dan menantang. Guru yang sejahtera secara emosional cenderung lebih efektif dalam mengajar dan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi siswa mereka. Pelatihan yang berkelanjutan serta dukungan intensif bagi guru dalam berbagai aspek psikologis pengajaran, termasuk manajemen kelas, pengembangan hubungan positif dengan siswa, serta penerapan strategi pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan individu siswa dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan emosional dan profesional para guru. Peningkatan kesejahteraan ini, pada gilirannya, berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.

Kolaborasi antara psikolog sekolah dan guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Psikolog sekolah dapat memberikan dukungan dan saran kepada guru dalam mengelola siswa dengan kebutuhan khusus, membantu mengenali dan mengatasi hambatan belajar, merancang intervensi untuk meningkatkan motivasi belajar, serta mengembangkan program yang mendukung kesejahteraan emosional siswa.

Dengan integrasi yang baik antara prinsip-prinsip psikologi dan praktik pendidikan, kita dapat membangun sistem pendidikan yang tidak hanya efektif secara akademis tetapi juga mendukung perkembangan holistik setiap individu. Ini adalah langkah penting dalam mencapai SDG 4 dan memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Mereka akan menjadi pemimpin masa depan yang mampu menghadapi tantangan global dengan solusi inovatif dan berkelanjutan. HI/AJ

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

14-16

Agustus

Penerimaan Mahasiswa Baru

15

Agustus

Workshop Mengembangkan Potensi Gen Z dan Alpha: Tantangan dan Peluang di Era Digital

17

Agustus

HUT RI Ke-79

19

Agustus

Awal perkuliahan semester ganjil 2024/2025

14

September

Sarasehan 2024

27-28

September

Prof. Constance Vissers: Kuliah Umum Neuropsychology of Developmental Language
Disorder