Jejak Kartini di Kampus: Simbol Inspirasi dan Kesetaraan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, suasana kampus Universitas Tarumanagara sebenarnya tidak tampak berbeda, namun nampak ada di antara para dosen serta pimpinan Universitas berkebaya, mahasiswa perempuan berbatik, dan beraktivitas dengan penuh semangat.

Di antara pimpinan Universitas Tarumanagara saat ini yaitu Ibu Sri Tiatri, Ph.D., psikolog, yang saat ini menjadi Wakil Rektor 1 bidang akademik, bahwa nampak mengenakan kebaya putih dipadu dengan kain batik sebagai bawahannya serta scarf yang menghiasi batik dengan warna senada.

Hari Kartini tidak diperingati secara khusus, namun sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia yang jasanya begitu besar dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan, maka hal tersebut menjadi peringatan untuk tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sosok Kartini secara historis, tetapi juga sebagai ajakan untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangannya yang masih sangat relevan di masa kini. Melalui semangat Kartini, sivitas akademika diingatkan akan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam mengakses pendidikan serta ruang aktualisasi diri.

Di tengah suasana yang hangat dan penuh rasa saling menghargai, tampak bahwa semangat Kartini telah merasuk sebagai inspirasi lintas gender dan generasi.

Menurut Ibu Sri Tiatri, Ph.D., Psikolog, yang juga saat ini merangkap menjadi Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara menyampaikan bahwa mengenakan kebaya bukan hanya bentuk penghormatan terhadap warisan budaya, tetapi juga pengingat akan semangat perjuangan Kartini. “Ibu Kartini, adalah salah satu tokoh sejarah yang telah memperjuangkan perempuan dalam Pendidikan di Indonesia. Tanpa perjuangan Beliau, mungkin saja saat ini, kami perempuan, tidak berada di Perguruan Tinggi, karena sejarah akan berbeda.

Dalam foto yang diambil pada tanggal 21 April 2025, tampak dua Dekan perempuan di lingkungan UNTAR, bersama Dosen dan Tendik Fakultas Psikologi UNTAR, mengapit tokoh UNTAR, Bapak Ir. Gregorius Sanjaya, M.T. Bapak Gregorius Sanjaya adalah salah satu tokoh UNTAR yang telah bekerja terus menerus tanpa kenal lelah, tanpa memikirkan diri sendiri, berkontribusi bagi UNTAR. Perjuangan Ibu Kartini bukan perjuangan kemajuan hanya bagi perempuan, namun perjuangan untuk bekerja sama dengan semua, termasuk tentunya laki-laki, memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat.

Karenanya, pada 21 April 2025 ini, marilah kita mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa, juga mengirimkan doa bagi semua pejuang yang memungkinkan perempuan memiliki peran dalam Pendidikan”, ujarnya.

Kartini bukan hanya milik perempuan, tetapi milik kita semua yang percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap insan tanpa memandang jenis kelamin. Kartini dan masih banyak sosok pahlawan perempuan Indonesia lainnya yang namanya tetap harum dengan kontribusi pemikiran dan kepedulian sosialnya masing-masing, telah menjadi sumber inspirasi guna membangkitkan semangat dan motivasi, khususnya bagi mahasiswa serta mahasiswi untuk terus percaya diri dan aktif mengambil peran di ruang-ruang strategis.

Kampus Universitas Tarumanagara ingin menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung terciptanya ruang pendidikan yang setara, inklusif, dan memberdayakan semua pihak. Kartini bukan sekadar simbol sejarah, tetapi inspirasi untuk terus bergerak maju dan mendorong transformasi sosial melalui pendidikan.

Semoga semangat Kartini terus menyala di hati setiap insan kampus dan menjadi penggerak dalam membentuk generasi yang cerdas, adil, dan berkarakter. (RH/ST)

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

14-16

Agustus

Penerimaan Mahasiswa Baru

15

Agustus

Workshop Mengembangkan Potensi Gen Z dan Alpha: Tantangan dan Peluang di Era Digital

17

Agustus

HUT RI Ke-79

19

Agustus

Awal perkuliahan semester ganjil 2024/2025

14

September

Sarasehan 2024

27-28

September

Prof. Constance Vissers: Kuliah Umum Neuropsychology of Developmental Language
Disorder