Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (UNTAR) kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Salah satu tim mahasiswa berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun ini. Lebih istimewa lagi, kelompok ini menjadi satu-satunya tim dari UNTAR yang berhasil memperoleh pendanaan tersebut.
Meneliti Fenomena Paranormal Belief
Tim PKM-RSH Fakultas Psikologi UNTAR mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu paranormal belief atau kepercayaan terhadap hal-hal supranatural. Topik ini dipilih karena fenomena paranormal belief masih sangat kuat di masyarakat, seperti diberitakan di berbagai media, masih banyak orang yang ketika sakit memilih pergi ke dukun, melakukan ritual pesugihan, atau mengandalkan ilmu mistik untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut tim, paranormal belief pada dasarnya bukanlah sesuatu yang salah. Namun, hal ini bisa menjadi masalah ketika sudah mempengaruhi perilaku, pengambilan keputusan, dan cara berpikir seseorang. Kepercayaan paranormal yang tinggi juga dapat berdampak negatif, seperti menurunnya penerimaan terhadap sains, timbulnya masalah kesehatan mental, hingga hambatan terhadap kemajuan bangsa sesuai agenda Asta Cita.
Mengembangkan Alat Ukur: Indonesian Paranormal Belief-Scale (IPB-S)
Sebagai langkah ilmiah, tim mengembangkan Indonesian Paranormal Belief-Scale (IPB-S), yaitu alat ukur yang dirancang untuk menilai sejauh mana kepercayaan terhadap hal-hal paranormal hidup dalam konteks budaya Indonesia.
Penelitian ini berjudul: “Mengurai Misteri Kepercayaan Paranormal dalam Paradigma Ilmiah dengan Instrumen Indonesian Paranormal Belief-Scale (IPB-S): Studi pada Insan Perfilman Indonesia.” Melalui riset ini, tim berharap dapat memberikan pemahaman baru tentang bagaimana kepercayaan terhadap hal-hal supranatural terbentuk dan bagaimana hal tersebut memengaruhi persepsi masyarakat terhadap sains.
Dari Proposal hingga Pelaksanaan Riset
Perjalanan tim dimulai dari penyusunan proposal penelitian yang terdiri atas pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hingga perencanaan biaya dan jadwal riset. Setelah proposal dinyatakan lolos pendanaan, tim melanjutkan ke tahap pelaksanaan riset.
Pada tahap ini, mereka menyempurnakan alat ukur IPB-S, mencari partisipan penelitian, serta mengolah dan menganalisis data. Seluruh kegiatan dilakukan dengan pendampingan dosen pembimbing, Bapak Dr. Tommy Y. S. Suyasa, M.Psi., Psikolog, yang aktif memberikan arahan dalam setiap tahapan penelitian.
Delapan Luaran Riset
Sebagai penerima pendanaan PKM, tim juga telah mengerjakan delapan luaran riset sesuai ketentuan program. Empat di antaranya merupakan luaran wajib, yaitu:
1. Laporan kemajuan,
2. Laporan akhir,
3. Artikel Ilmiah, dan
4. Media sosial (Instagram dan TikTok)
Selain itu, mereka juga menyiapkan luaran tambahan berupa:
1. Dokumen Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
2. Buku saku yang berjudul “Bukan Sekadar Jumpscare: Cara Memilah Film Horor Bermutu”
3. Artikel populer dengan judul “Dari Ramalan Menuju Cita-cita: No Labeling”, dan
4. Policy brief mengenai 10 standar film horor bermutu.
Saat ini, tim fokus pada penyusunan dan penyempurnaan berbagai luaran tersebut. Mereka rutin melakukan review bersama dosen pembimbing, serta aktif membuat konten edukatif di media sosial untuk meningkatkan literasi publik tentang kepercayaan paranormal.
Edukasi Publik Lewat Media Sosial
Selain kegiatan riset, tim juga berupaya menyebarkan hasil kajian mereka melalui media sosial agar mudah dipahami masyarakat luas. Melalui akun @pkmrsh_mystery.of.paranormal di Instagram dan TikTok, mereka membagikan konten edukatif tentang fenomena kepercayaan paranormal, berpikir kritis, dan pentingnya pendekatan ilmiah dalam memahami kepercayaan masyarakat.