Psypedia 2025: Resonance “Berkata Tanpa Suara, Menyentuh Lewat Rasa”

Psychology Encyclopedia atau yang lebih di kenal dengan Psypedia merupakan program kerja inovatif dari Divisi Pendidikan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi (F.Psi.) Universitas Tarumanagara (UNTAR). Sebagai wadah pengetahuan yang terus berkembang, Psypedia bukan hanya menghadirkan teori psikologi dalam bentuk yang monoton. Namun, hadir dengan bentuk fleksibel di tengah kehidupan, meresonansi kepekaan, dan membuka wawasan akan keberagaman manusia. Di dalamnya, psikologi dikemas dengan sentuhan empati agar setiap topik tak sekadar informatif, tetapi juga menyentuh hati pembacanya.

Psypedia merupakan program kerja baru dari Divisi Pendidikan DPM dan BEM F.Psi. UNTAR. Pada tahun perdananya, Psypedia 2025 mengusung tema penuh makna “Resonance: Berkata Tanpa Suara, Menyentuh Lewat Rasa”. Sebuah kalimat yang mengajak kita memahami dunia lain. Dunia yang tak menggunakan suara tetapi penuh pesan bagi dunia komunitas Tuli. Melalui tema ini, Psypedia berupaya menumbuhkan empati terhadap cara berbeda dalam menyampaikan makna dan kasih, serta menegaskan bahwa komunikasi tidak hanya melalui suara, tetapi juga lewat rasa.

Dengan bangga, Psypedia menghadirkan narasumber Grace Kurniadi, M.Psi., Psikolog. Psikolog Tuli pertama di Indonesia sekaligus salah satu alumni F.Psi. UNTAR yang telah lama berperan aktif dalam isu disabilitas dan inklusivitas. Beliau berbagi perspektif psikologi mengenai teman Tuli, mulai dari aspek komunikasi, identitas budaya, hingga pentingnya memutus stigma melalui pertemuan antarmanusia yang saling menghormati, menghargai, dan berempati. Tidak sampai di situ, peserta juga dihadirkan sebuah workshop singkat mengenai bahasa isyarat, mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berkomunikasi menggunakan gerakan tangan dan ekspresi wajah. Seolah berkata: “Ada banyak cara untuk saling mengerti, selama kita mau.”

Acara berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2025 di Gedung K Lt. 3, Kampus I UNTAR, mulai pada pukul 13.00 WIB hingga 15.30 WIB, acara ini dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Rafael Fitz Disa. Tawa, keingintahuan, serta kesadaran akan makna keberagaman membuat suasana ruangan menjadi lebih hidup. Para peserta tidak hanya pulang membawa teori, tetapi juga membawa pengalaman yang menyentuh. Kehangatan interaksi antara peserta dan narasumber menambah nilai tersendiri, menjadikan acara ini lebih dari sekadar kegiatan akademik, melainkan ruang pembelajaran yang manusiawi.

Setelah acara usai, berbagai respons positif muncul dari para peserta. Banyak yang menilai bahwa Psypedia merupakan kegiatan yang inspiratif, menarik, seru, keren, dan penuh informasi. Peserta merasa konsepnya berbeda dari acara edukatif biasanya karena mampu menyatukan pembelajaran psikologi dengan nilai empati dan pengalaman langsung yang menyentuh. Banyak peserta menyampaikan bahwa sesi workshop bahasa isyarat merupakan bagian yang paling berkesan, karena melalui momen tersebut mereka merasa lebih dekat serta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap dunia yang sebelumnya jarang mereka kenali. Seluruh tanggapan hangat tersebut menjadi bukti bahwa Psypedia meninggalkan kesan yang mendalam, tak hanya di pikiran, tetapi juga di hati setiap peserta.

Psypedia hadir sebagai wadah yang menumbuhkan kepedulian sosial dan menegaskan pentingnya keberagaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang diusung dunia. Melalui tema dan pelaksanaannya, Psypedia turut berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-being serta SDG 10: Reduced Inequalities. Kontribusi terhadap SDG 3 tercermin melalui berbagai kegiatan edukatif seperti talkshow dan workshop yang berfokus pada peningkatan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental. Dengan menghadirkan ruang diskusi terbuka seputar isu psikologis dan kesejahteraan emosional, Psypedia mendorong peserta untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sosialnya. Upaya ini sejalan dengan tujuan SDG 3 dalam memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua individu di segala usia. Sementara itu, relevansi Psypedia dengan SDG 10 tampak melalui upayanya dalam membangun inklusivitas, khususnya bagi komunitas Tuli. Melalui workshop bahasa isyarat dan interaksi langsung, peserta diajak memahami pentingnya komunikasi lintas perbedaan serta menghargai keberagaman manusia. Inisiatif ini membantu menghapus stigma terhadap penyandang disabilitas dan menumbuhkan empati yang lebih mendalam.

Psypedia menjadi bukti bahwa edukasi bisa menjadi jembatan perubahan. Ketika psikologi bersuara, ia tidak hanya berbicara pada telinga, tetapi menyentuh hati yang ingin mengerti. Perbedaan bukan batas, melainkan bahasa baru untuk memahami manusia. Suara tidak hanya keluar dari mulut. Ia bisa lahir dari kepedulian, tangan yang berbahasa, dan hati yang mendengar tanpa telinga. KN

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

20

November

Kunjungan Fakultas Psikologi UNJANI

22-29

November

International Student Mobility ke Edith Cowan University

1-2

Desember

Workshop OBE

1-5

Desember

Ujian Akhir Semester
Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Kuliah Psikologi, Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Jakarta, FPSI Untar, Universitas Tarumanagara