Jakarta, 6 Februari 2025 – Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (UNTAR) turut serta dalam pelatihan Master of Ceremony & Protocol Training yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) UNTAR. Kegiatan ini berlangsung pada 5-6 Februari 2025 di Auditorium Gedung M Lantai 8, Kampus 1 Universitas Tarumanagara.
Pelatihan ini diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Tarumanagara, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., yang menekankan pentingnya penguasaan keterampilan komunikasi dan keprotokolan dalam dunia akademik dan profesional. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi, baik dalam lingkungan akademik maupun dalam acara resmi lainnya. Rektor juga menegaskan bahwa kemampuan berkomunikasi yang baik dan pemahaman terhadap protokol akan membantu membangun citra profesional dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan berbagai acara di lingkungan kampus.
Pelatihan ini menghadirkan instruktur profesional, di antaranya Natasya Paruntu (Presenter TVRI), Muhammad Ramdhan (Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI), serta Untung Subroto, yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi UNTAR.
Fakultas Psikologi UNTAR mengirimkan lima perwakilan dalam kegiatan ini, terdiri dari tiga dosen (Roswiyani, Linda, dan Rahmah) serta dua tenaga kependidikan (Sonia dan Della). Partisipasi dalam pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang keprotokolan dan menjadi pembawa acara yang profesional.
Materi 1 – Master of Ceremonies oleh Untung Subroto, M.Psi., Psikolog
Mas Untung, yang memiliki pengalaman sebagai penyiar radio, membagikan wawasan mendalam mengenai peran seorang MC. Pembahasan pertama dimulai dengan konsep “Pahami Dulu Komunikasi”, di mana Mas Untung mengajak peserta untuk berbagi perasaan dalam mengikuti pelatihan ini.
Selanjutnya, beliau menjelaskan tata cara menggunakan mikrofon, yang merupakan salah satu elemen penting dalam self-branding seorang MC. Masalah komunikasi yang sering terjadi dalam profesi MC juga dipaparkan, termasuk pentingnya memahami tujuan sebuah acara.
Pada sesi ini, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung keterampilan MC. Setiap peserta diminta untuk membuat skrip MC sendiri dan membawakan acara secara individu. Selain itu, peserta juga berlatih menjadi MC secara berpasangan, guna meningkatkan kemampuan improvisasi dan kerja sama dalam membawakan acara.
Materi 2 – Pentingnya Komunikasi Verbal dan Nonverbal oleh Natasya Paruntu
Natasya Paruntu menyoroti peran komunikasi verbal dan nonverbal dalam membangun interaksi yang efektif. Beliau menjelaskan bagaimana intonasi, artikulasi, dan pemilihan kata dapat mempengaruhi kesan audiens terhadap seorang pembicara. Selain itu, ia menekankan bahwa gestur, ekspresi wajah, dan kontak mata adalah elemen penting dalam menyampaikan pesan dengan lebih meyakinkan dan menarik perhatian audiens.
Materi 3 – Protokol dalam Universitas oleh Muhammad Ramdhan
Muhammad Ramdhan membahas pentingnya protokol dalam lingkungan akademik, terutama dalam acara-acara resmi di universitas. Beliau menjelaskan standar tata krama, aturan dalam penyelenggaraan acara formal, serta bagaimana seorang MC harus menyesuaikan diri dengan konteks dan audiens akademik. Pemahaman yang baik mengenai protokol di universitas akan membantu menciptakan acara yang lebih tertata dan profesional.
Sesi ini semakin menarik dengan adanya simulasi langsung mengenai protokol penandatanganan kerja sama dengan universitas dari negara lain. Dalam simulasi ini, peserta berlatih bagaimana mengatur jalannya acara resmi, termasuk tata cara menyambut tamu, penyusunan tempat duduk, hingga prosesi penandatanganan dokumen kerja sama. SH
