Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (UNTAR) kembali mengadakan Forum Komunikasi (FORKOM) dengan tema “PANCARONA: Pancarkan Aspirasi, Dorong Perubahan” yang berlangsung di Auditorium, Gedung J Lt. 5, UNTAR. Program kerja ini bertujuan menyalurkan aspirasi mahasiswa secara langsung kepada pihak fakultas. Tahun ini, FORKOM mengangkat empat topik utama, yaitu akademik, lintas prodi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), fasilitas, serta organisasi DPM dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa, perwakilan dari setiap angkatan, serta perwakilan fakultas.
Acara diawali dengan pembacaan peraturan dan sambutan oleh Qanita Alya, selaku Ketua Pelaksana FORKOM 2025. Dalam sambutannya, ia menyatakan harapannya, “Saya berharap acara ini dapat menjadi penghubung antara aspirasi-aspirasi para mahasiswa dengan pihak fakultas,” ujar Qanita. Ia juga mengajak seluruh peserta dapat aktif berdiskusi dan menyuarakan pendapat guna terciptanya lingkungan akademik yang lebih inklusif dan responsif.
Topik pertama membahas aspek akademik, berdasarkan survei yang telah dilakukan, sebanyak 84% responden menyatakan bahwa penyampaian materi oleh dosen dan ketepatan waktu perkuliahan sudah berjalan dengan sangat baik. Namun, terdapat masukan terkait penyediaan sumber referensi yang dinilai perlu ditingkatkan untuk mendukung kemudahan proses pembelajaran. Menanggapi hal tersebut, Ibu Dr. Zamralita M.M., Psikolog selaku Ketua Program Studi Sarjana Psikologi menyampaikan bahwa pihak fakultas akan meningkatkan penyediaan buku pembelajaran, baik dalam bentuk fisik di perpustakaan maupun dalam format e-book agar mahasiswa dapat belajar dengan lebih mudah dan efisien.
Unit Kegiatan Ekstrakurikuler (UKE) Psychodynamic hadir membawakan penampilan yang turut memeriahkan acara sebelum berlanjut ke topik selanjutnya. Topik kedua membahas program lintas prodi dan MBKM, mahasiswa menyampaikan harapan agar sosialisasi dan penyampaian informasi dapat dilakukan secara lebih merata dan jelas. Menanggapi hal ini, Ibu Debora Basaria, M.Psi., Psikolog selaku Sekretaris Program Studi Sarjana Psikologi menyampaikan bahwa fakultas akan melakukan sosialisasi lebih awal termasuk skema pelaksanaan serta informasi mengenai Koordinator dari masing-masing program untuk memudahkan mahasiswa dalam mengikuti program tersebut.
Topik ketiga yang diangkat dalam FORKOM 2025 adalah mengenai fasilitas di lingkungan Fakultas Psikologi. UNTAR. Mahasiswa menyampaikan keluhan terkait kondisi sarana dan prasarana yang dinilai kurang memadai. Namun, sebagian besar responden menilai bahwa fasilitas di F.Psi. UNTAR berada dalam kondisi baik. Menanggapi hal tersebut, Ibu Dyah Puji Rahayu, S.E., selaku perwakilan fakultas menyampaikan bahwa pihak fakultas akan menindaklanjuti keluhan mahasiswa dengan meneruskannya kepada pihak yayasan, serta berupaya meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan akademik secara optimal. Ibu Dyah juga mengajak seluruh mahasiswa untuk terus memberikan saran, agar terciptanya lingkungan belajar yang lebih nyaman.
Topik keempat membahas kinerja DPM dan BEM Fakultas Psikologi UNTAR yang dinilai telah menjalankan tugasnya dengan cukup baik oleh mahasiswa. Sebanyak 51,3% responden menilai DPM dan BEM Fakultas Psikologi UNTAR sudah efektif. Namun, sejumlah catatan penting turut disampaikan, terutama dari angkatan 2023 dan 2024. Mereka menyoroti perlunya perbaikan dalam penyebaran informasi akademik yang diharapkan lebih cepat, jelas, dan merata. Selain itu, mahasiswa juga mengusulkan peningkatan dalam variasi dan sosialisasi program kerja, agar kegiatan DPM dan BEM Fakultas Psikologi UNTAR dapat lebih menarik dan menjangkau lebih banyak mahasiswa.
Salah satu peserta yang hadir turut menyampaikan kesan positif terhadap jalannya acara ini. Ia mengapresiasi keseluruhan rangkaian acara yang dikemas dengan suasana yang santai namun tetap bermakna. “Setiap sesi terasa asyik dan menyenangkan. Acaranya bermanfaat dan tidak membosankan, jadi kami benar-benar dapat terlibat,” ujar Marcia. Bagian yang paling berkesan baginya adalah sesi tanya jawab, di mana mahasiswa diberikan ruang terbuka untuk menyampaikan aspirasi dan pertanyaan langsung kepada pihak fakultas. Melalui acara ini, diharapkan aspirasi yang telah disampaikan dapat ditindaklanjuti secara nyata oleh pihak fakultas demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. HI/SM