Dalam upaya mengembangkan kemampuan meliput sekaligus meningkatkan kualitas publikasi anggota, Unit Kegiatan Ekstrakurikuler (UKE) Buletin Psikologi (BUPSI) Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (UNTAR) mengadakan program kerja Mentoring BUPSI 2025 yang terdiri dari lima sesi. Mentoring pertama dilaksanakan pada Jumat, 7 November 2025, di Ruang K.304, Gedung K Lantai 3, Kampus I UNTAR, dengan fokus pembahasan liputan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota UKE BUPSI periode 2025/2026.
Pada pukul 15.45, kegiatan dibuka oleh Master of Ceremony (MC) yang merupakan perwakilan dari Badan Pengurus Harian (BPH) UKE BUPSI, yaitu Valisa Almira Muharram. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian kata sambutan oleh Anggita Prameswari selaku Ketua Pelaksana Mentoring BUPSI 2025. Berikutnya, acara berlanjut dengan sesi perkenalan narasumber, Ibu Diah Ayu Candraningrum, S.T., MBA., M.si., yang akrab disapa Ibu Sandra, kepada seluruh peserta. Beliau merupakan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UNTAR yang memiliki pengalaman panjang di dunia media sebagai Jurnalis Tempo sejak 2002 hingga 2017. Setelah itu, beliau bergabung sebagai dosen di FIKOM UNTAR dan terus aktif mengajar hingga sekarang.
Setelah sesi perkenalan dan sambutan, kegiatan berlanjut ke bagian inti, yaitu sesi mentoring liputan. Pada sesi ini, Ibu Sandra, menyampaikan materi mengenai pentingnya memahami dasar-dasar jurnalistik, khususnya dalam melakukan reportase atau peliputan berita. Beliau menjelaskan bahwa reportase merupakan langkah awal bagi seorang jurnalis untuk memperoleh data dan fakta secara langsung di lapangan sebelum diolah menjadi tulisan yang informatif dan menarik bagi pembaca.
Selain itu, Ibu Sandra menekankan pentingnya unsur berita yang terdiri dari 5W+1H (What, Who, Why, When, Where, dan How) dalam penyusunan berita agar peristiwa dapat tersampaikan secara utuh dan terpercaya. Beliau juga menjelaskan bahwa setiap berita yang diliput perlu memiliki nilai-nilai berita seperti magnitude (besarnya dampak peristiwa), human interest (daya tarik manusia), prominence (ketokohan subjek berita), proximity (kedekatan lokasi peristiwa dengan pembaca), dan timeliness (ketepatan waktu). Untuk memperkuat pemahaman peserta, beliau pun memberikan contoh-contoh dari berita yang tengah trending, sekaligus menunjukkan bagaimana unsur dan nilai-nilai tersebut diterapkan dalam praktik jurnalistik yang sesungguhnya.
Selain itu, turut dijelaskan pula mengenai teknik dan sistem reportase yang menjadi dasar penting dalam proses peliputan berita. Ibu Sandra memaparkan bagaimana seorang jurnalis perlu memahami alur kerja reportase. Dalam sesi ini, beliau juga membahas tentang teknik wawancara yang efektif, seperti membangun rapport dengan narasumber untuk menciptakan suasana yang nyaman, menerapkan active listening agar dapat menangkap informasi secara mendalam, serta mengajukan pertanyaan yang tepat dan relevan guna memperoleh jawaban yang bernilai berita.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik sebagai bentuk penerapan langsung dari teori yang telah dipelajari. Pada sesi ini, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan lima orang. Setiap kelompok diminta untuk memilih topik berita yang akan mereka angkat, kemudian diberikan waktu sekitar 15 menit untuk berdiskusi, mulai dari pembagian peran hingga penyusunan konsep liputan. Dalam praktik tersebut, terdapat anggota yang berperan sebagai jurnalis dan narasumber, sehingga peserta dapat merasakan langsung dinamika wawancara serta proses penggalian informasi sebagaimana dilakukan dalam kegiatan reportase sesungguhnya.
Setelah seluruh kelompok selesai melakukan praktik, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan kenang-kenangan dari rangkaian acara mentoring hari itu. Seusai berfoto, peserta diminta untuk mengisi link evaluasi kegiatan guna memberikan masukan dan saran agar pelaksanaan mentoring berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik. Setelah semua rangkaian acara selesai, kegiatan ditutup dengan doa bersama, menandai berakhirnya sesi mentoring pertama sebelum seluruh peserta kembali ke tempat masing-masing. BA/AP